26 Okt 2021

Panik Karena Kadar Gula Dan Kolesterol Tinggi

 Sudah hampir 2 hari merasakan sakit di telapak tangan kanan dan jari tengahnya. Kupikir keseleo tapi gak ngeh kapan kejadiannya. Tau-tau bangun tidur tangan terasa sakit. 

Karena sudah 2 harian, gak betah juga nahan sakit berlama-lama. Akhirnya mampir ke lab dulu, untuk chek kolesterol, asam urat dan gula darah sekalian. Dan hasilnya sungguh di luar dugaan. GDP 117, kolesterol 3,8 dan kolesterolnya 224. Kalau kolesterol dan asam urat sih gak terlalu jadi pikiran, tapi gula darahnya.. aduuuh.. lumayan buat stress. Secara punya faktor genetik keturunan diabetes dari almarhum papa. 



Langsung deh konsul sama dokter dan rekan sejawat, dikasih obat kolesterolnya. Untuk gula darah tindakan sementara harus mengatur pola makan dulu. 

Di tengah kepanikan aku coba analisa kenapa kira-kira GDP bisa di atas normal. Kalau yang kuingat pastinya, faktor terlalu lama puasa sebelum chek lab, secara puasanya termasuk kurang asupan air putih. Terus untuk membela diri mulai deh browsing-browsing mencari alasan bahwa aku tidak kena DM. 

Alhamdulillah ketemu artikel tentang hubungan kenaikan gula darah dengan kurangnya asupan cairan. Sejak baca ini langsung rajin-rajin minum air putih. Resikonya sih jadi sering buang air kecil. 

Naaah.. kurang lebih seminggu kemudian atau tepatnya hari ini, mumpung masih kategori puasa, coba untuk chek lagi kolesterol dan gula darah. Alhamdulillah hasilnya bikin bahagia. Semuanya sudah kembali normal. 

Pesan penting banget untuk kita semua yaa.. jangan males minum air putih, jangan males makan sayur dan buah, jangan males olahraga walau cuma jalan di tempat atau lari kecil selama 30-45 menit/hari. Dan jaga makanan kita pastinya. Kurangi lemak jenuh, gorengan, jerohan, fastfood, softdrik, makanan minuman tinggi gula dan macam-macam godaan enak lainnya. Apalagi kalau usia sudah menjelang 1/2 abad. Bener-bener bahaya buat kesehatan kita.

Hal-hal remeh tadi kalau kita lakukan secara terus menerus, in syaa Allah akan meningkatkan dan mempertahankan kesehatan secara optimal banget. Hidup jadi lebih berkualitas. 

So.. ini jadi pembelajaran banget buatku yang punya faktor resiko DM, jantung dan hipertensi. Moga istiqomah untuk menjalani hidup sehat. 



13 Jul 2021

Dedikasi Untuk Almarhum Papaku


Papa.. sosok lelaki pertama yang kucintai dalam hidupku.

Tak habis kalimat demi kalimat yang bisa kuceritakan tentang papa. 

Papaku adalah idolaku, menyayangi anak-anaknya sepanjang waktu, dari saat kmai masih kecil sampai ajal menjemputnya. Hanya saja setelah anak-anaknya menikah, menjadi keterbatasan kami untuk saling berinteraksi dan mencurahkan perhatian.

Papa lahir pada tanggal 10 mei 1958 dan meninggalkan dunia di tanggal 10 november 2018. Benar apa kata orang,bahwa kita akan merasa sesuatu itu sangat berharga setelah kita benar-benar kehilangannya. 

Yang kusesali sampai saat ini adalah bahwa aku tidak ada di sisinya di hari-hari terakhirnya sampai menutup mata.

Sampai detik ini air mataku pasti meleleh kalau ingat hal ini. Apakah papa tau bahwa aku sangaaat sayaaaaaang sama papa? Walau dengan keterbatasanku untuk mencintaimu papa. 

Waktu aku kecil, yang kusuka dari papa adalah masakannya papa, bagiku nasi goreng dan mie goreng buatan papa tiada tandingannya. Kalau anak-anaknya ulang tahun, papa akan mengajak kami jalan-jalan ke kota Tanjung Karang, makan di tempat favorit kami, dan yang paling menyenangkan, kami boleh beli majalah anak-anak sebanyak yang kami mau. Walaupun hanya majalah bekas, tapi bahagianya luar biasa. Kami memang paling gemar membaca, kalau punya majalah baru tapi bekas, gak lama nanti teman-teman sepermainan bakalan main ke rumah. Ngumpul sama-sama dan suasana senyap karena semua sibuk baca majalah. 

Tapi ada juga kenangan yang aku kurang suka dari papa, papa sering memaksa kami bobok siang. Karena takut papa marah,kami terpaksa pura-pura boci, kalau papa sudah ketiduran, kami adik beradik lompat keluar dari jendela kamar, langsung ngacir bareng teman-teman. Hahahhaha... Trusss ketauan donk pas papa bangun, kami dimarahin. 

Papa itu sama sekali nggak pelit, asalkan jujur mau beli apa, pasti papa rela kasih uang untuk jajan. 

Kenangan termanis adalah kalau ketiduran di sofa ruang tamu trus bangun sudah ada di kamar, siapakah oknum yang mindahin kita ke kamar? Sudah pasti papa-lah orangnya.

Qodarullah.. papa mengalami sakit diabetes sepanjang hidupnya, ketahuan di tahun 2000. Waktu aku masih kuliah dan tinggal di asrama, suatu sore papa menjemputku, minta ditemani chek lab, dan di luar dugaan ternyata papa mengidap DM. Sempat shock dan sedih saat itu. Tapi semangat papa untuk sembuh tuh luar biasa tinggi. Apa aja kata orang pasti diikuti, dari pengobatan medis sampai alternatif dijalani.

Melewati tahun-tahun sebagai pengidap DM, pada akhirnya papa kena komplikasi gagal ginjal dan gangguan penglihatan. Waktu tau kalau harus suntik insulin tiap hari, papa sempat drop, aku hanya bisa menyemangatinya. Alhamdulillah papa bisa semangat lagi, beliau gak pernah mengeluh walau harus dicoblos jarum tiap hari. Lama-lama malah belajar menyuntikkan insulin sendiri, jadi gak tergantung sama mama kalau mau suntik. 

Sekitar tahun 2014 papa mengalami sakit sampai semingguan, sudah ke dokter dan minum obat tapi gak ada kemajuan. Karena bingung, kuminta adek bungsu untuk antar papa ke puskes, aku minta tolong agar dichek fungsi ginjal. Ternyata kadar ureumnya sudah sangat tinggi. Malamnya langsung kami bawa ke UGD RS Imanuel. Dichek ulang kemudian harus rawat inap. Mulai dari itu, papa harus menjalani Haemodialisa. Papa sampe nangis dan kembali shock. Sekali lagi aku berusaha menguatkan papa. Agar tetap semangat dan optimis. 

Ma syaa Allah.. papa lagi-lagi kembali tegar, walau harus cuci darah 2x dalam seminggu.

Dan pada akhirnya penglihatan juga terganggu, papa minta untuk berobat, operasi matapun dijalani sampai berkali-kali. Didampingi mama yang slalu setia mengurus, melayani, mengantar, menemani kemanapun papa pergi. Berkali-kali papa keluar masuk RS juga mama yang mendampingi. Perjuangannya untuk sembuh benar-benar luar biasa. Tapi semua harus berakhir di tanggal 10 November 2018. Papa menghembuskan nafas terakhirnya di RS Mintoharjo Jakarta, di saat aku jauh darinya, dan gak bisa menemani saat-saat terakhirnya. 

Sampai saat ini, air mataku sering mengalir tak terasa, terutama saat aku merasa kangen papa. Ada sedikit penyesalan karena aku tidak ada di sisinya, aku tidak sempat meminta maaf atas semua kesalahanku, aku belum bisa membahagiakan papa.

Di dalam lubuk hatiku, aku sangat menyayanginya. Semua kenangan bersamanya slalu kuingat dengan baik. Aku bukan anak yang mandiri, kemana-mana slalu tergantung papa. 

Semoga Allah SWT mengampuni segala dosa dan kesalahan papa, menerima segala amal kebaikan dan ibadahnya. Menjauhkannya dari segala azab dan siksa, membukakan pintu surga yang selebar-lebarnya untuk papa. Aamiin yaa Rabb..



 

10 Apr 2021

Destinasi Wisata di Tulang Bawang Barat, Tugu Marga Empat

 Padahal lahir, besar dan menua di bumi Ruwa Jurai ini, tapi baru kali ini datang ke sini. Setelah banyak teman upload foto-foto sedang narsisnya di tugu ini. 

Tempat ini semacam monumen dengan  patung 4 relief wajah pahlawan Lampung.

Lok kkasi lumayan rada dekat dari pintu tol, jalan menuju kesana melewati kebun karet, dan rumah penduduk.

Begitu sampai di lokasi.. Ma syaa Allah sungguh menakjubkan, tempatnya bersih, ada beberapa warung kecil di lokasi parkirnya. Tapi cuacanya sedang puanaaas minta ampun, saran saya, jangan lupa pakai sunblock kalau mau sedikit berlama-lama di sana, biar tidak gosong. 





Masih pingin datang ke Kampung Badui dan Islamic Centernya Tubaba. Tapi belum kesampaian. Moga next time bisa sampai ke sana. 









INSPEKSI SANITASI KESEHATAN LINGKUNGAN PANTI

Back to cekrek-cekrek upload lagi.. hehehhehe.. 

Sebenarnya ini kegiatan sudah dilaksanakan beberapa minggu lalu, tapi baru sempat diposting. Masalah klise sih, belum sempat mau buat postingan baru. 

Dan di sore hari yang syahdu ini, baru teringat pingin nulis dan posting foto, sebelum terhapus dari handphone ini. Hihihi..

Panti ini terhitung panti yang baru berdiri, beberapa saat lalu, penanggung jawab datang ke puskesmas, membawa anak-anak panti berobat. Diagnosa dari dokter, mereka mengalami penyakit Scabies. Penyakit yang menular dan biasa menjangkiti anak-anak panti atau ponpes. 

Trusss tim UKM menyusun rencana untuk turun, terdiri dari Dokter Panji dan Perawat Mindo Epontus yang tugasnya mengobati, Sanitarian yang tak lain tak bukan adalah saya sendiri, bertugas melakukan inspeksi kesehatan lingkungan dan penyuluhan, didampingi pak Juliyadi dari Promkesnya.

Tapiii sayangnya beberapa foto yang ada mereka terhapus.. hikss.. maafkan saya. Yang sering membuang foto-foto biar gak memenuhi memory HP.





Akhir kata, kegiatan Alhamdulillah selesai dan berjalan dengan lancar. Anak-anak panti diobati, menyimak penyuluhan dengan tertib. Dan ibu-ibu pengurus panti juga mengikuti anjuran kami dengan antusias.
Semoga segera sembuh dan sehat-sehat selalu yaa nak.. :)

 

Pembinaan Kader Kesehatan

 Meskipun pandemi Covid 19 masih bertahan setelah satu tahun lebih, tapi kegiatan tetap harus berjalan. Jadi ya kita yang mencoba beradaptasi dengan kebiasaan baru. Masker tidak boleh lepas, saat kita sedang berkumpul.







Naaah.. seperti dulu lagi, menghadapi lomba kelurahan berprestasi, banyak hal yang harus dipersiapkan, salah satunya adalah dengan melakukan pembinaan terhadap kader-kader kesehatan. Kita punya banyak sekali kader yang musti dibina, antara lain kader posyandu balita, kader posyandu lansia, kader posyandu remaja, kader kesehatan poskeskel, kader STBM, kader jumantik dll. 

Tujuannya agar kapasitas kader sebagai penyambung lidah para nakes dapat meningkat dan berjalan dengan baik, memiliki wawasan kesehatan, mampu memberikan solusi dan alternatif terhadap permasalahan kesehatan di masyarakat.