26 Feb 2024

LOKMIN LINSEK PUSKESMAS WAY KANDIS

 Senin, 26 Februari 2024 jam 10.00 wib, Puskesmas Way Kandis punya hajat nih, menyelenggarakan Lokakarya Mini Lintas Sektor, tamu undangannya dari berbagai sektor, antara lain Camat Tanjung Senang, perwakilan Dinkes Kota Bandar Lampung yang diwakili oleh bapak Joko Warsito dan bapak Irham, Lurah sekecamatan Tanjung Senang, Babinkamtibmas, para pak kaling, pak RT dan ibu-ibu kader, juga rekan sejawat dari Pustu dan Poskeskel. 

Acara yang berlangsung diawali dengan pembukaan oleh MC, yang bertugas tuh aku sendiri.. ahaay.. ternyata bisa juga aku ngemsi. 


Berlanjut ke acara yang kedua, yakni sambutan-sambutan, yang pertama disampaikan oleh pak Camat Tanjung Senang,yaitu bapak M. Eri Arifandi,ST.MM, yang bersedia memberikan beberapa arahan kepada peserta lokmin, mengenai hal-hal yang terkait kesehatan, seperti stunting dan banjir yang baru-baru ini terjadi. 

Sambutan kedua dari perwakilan Dinkes Kota Bandar Lampung, disampaikan oleh pak Joko Warsito dari seksi Kesling Kesjaor, adapun yang disampaikan antara lain tentang STBM, DBD dan juga musibah banjir.

Selanjutnya sambutan kepala Puskesmas Way Kandis sekaligus menyampaikan beberapa hal terkait hasil SMD.

Lalu.. diskusipun berlangsung lancar, peserta dan pemangku kebijakan saling diskusi dan memberi masukan, maupun pertanyaan. Dimoderatori oleh Mastina, selaku ketua KMP nya Puskesmas.

Sebagai tanda bahwa komitmen dan kesepakatan telah disetujui, semua peserta linsek bergantian membubuhkan tanda tangannya pada banner yang telah tersedia. 



















Naaah.. setelah penandatanganan komitmen selesai ditandatangani, lanjut dengan sesi foto bersama. 







Akhirnya sampai di penghujung acara, MC menyampaikan kata penutup dan acarapun berakhir. 

Yaaah.. besar harapan semoga setelah kaki melangkah dari pintu keluar, kami bisa membawa Kecamatan Tanjung Senang menjadi lebih baik dari sebelumnya, dengan usaha untuk meningkatkan kerja sama lintas program dan lintas sektor.

23 Feb 2024

Fogging Foccus

Bersamaan dengan mulainya  musim penghujan yang mulai turun akhir2 ini. Beberapa wilayah mulai melaporkan adanya kasus DBD lagi. 

Tingkatkan kewaspadaan terhadap berjangkitnya penyakit DBD (Demam Berdarah Dengue), dengan cara melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). 


Kegiatan yang dapat dilakukan oleh masing-masing rumah tangga yakni 3M Plus. Dimulai dengan menguras dan menyikat tempat-tempat penampungan air, menutup rapat tempat penampungan air dan menyingkirkan barang bekas yang dapat menampung air hujan. Seperti ban bekas, kaleng bekas, sampah plastik, ember bekas dll di sekitar rumah.


Plus : menggunakan obat nyamuk lotion, semprot dan elektrik/bakar, menaburkan abate pada tempat yang sulit dikuras, memelihara ikan pemakan jentik, menanam tanaman pengusir nyamuk, membersihkan lingkungan dalam dan luar rumah, tidak menggantung-gantung baju, terutama baju yang habis dipakai.

 Memperbaiki pencahayaan dan sirkulasi udara di dalam rumah, dengan cara rajin buka jendela.


Apabila ditemukan kasus DBD, harap segera melaporkan s0 kepada pihak puskesmas, agar dapat segera ditindaklanjuti.


Tiap kasus yang dilaporkan, akan ditindak lanjuti dengan melaksanakan PE  (Penyelidikan Epidemiologi) dan Fogging Foccus (jika memenuhi kriteria wajib fogging, Fogging hanya dilakukan sesuai dengan SOP (Standard Operational Prosedure) Fogging Foccus.


Tujuan PE (Penyelidikan Epidemiologi) adalah untuk  menemukan sumber penularan berupa tempat yg menampung air dan terdapat jentik nyamuk, baik di dalam maupun di luar rumah. Dan juga penderita DBD lainnya, di sekitar rumah kasus atau adanya kasus panas tanpa sebab lebih dari 2 orang, yang terjadi dalam kurun satu minggu.


Jika ditemukan sumber-sumber jentik nyamuk, maka inilah yang harus dibereskan. Karena percuma kita lakukan fogging berkali-kali jika sumber jentik tidak dibereskan. Ini terkait dengan siklus hidup nyamuk, yang hanya putus sesaat karena fogging. 

Fogging hanya bertahan kurang lebih seminggu, setelahnya jentik nyamuk yg tidak dibereskan akan berkembang menjadi nyamuk dewasa dan mulai menggigit kembali. Sehingga kasus DBD tidak ada putus-putusnya. 


Mengingat bahwa pemberantasan sarang nyamuk dengan cara 3M plus masih merupakan cara yang paling efektif, mudah dan murah serta tidak menimbulkan dampak negatif. Sudah seharusnya kita berupaya bersama masyarakat untuk membiasakan diri melaksanakan 3M plus di rumah masing-masing. Secara berkelanjutan dan menyeluruh. 


Fogging hanya membunuh nyamuk dewasa, dan bersifat pencegahan sementara dan sesaat saja. Selain biayanya yang cukup besar, juga berdampak resistensi jika dilakukan tidak sesuai SOP. Tanda resistensi adalah jika di suatu wilayah yang dilakukan fogging hasilnya nyamuk tidak mati dan justru memiliki kekebalan terdapat insektisida fogging. 


Maka bantuan dari Bapak/Ibu Tokoh masyarakat, termasuk ibu-ibu kader, untuk dapat menghimbau dan mengajak warganya agar rajin melakukan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) berupa menguras tempat penampungan air minimal seminggu sekali, menutup rapat tempat penampungan air, menyingkirkan barang bekas yang dapat menampung air hujan. Plus membersihkan lingkungan dalam dan luar rumah. 


Walaupun kita melakukan fogging, tapi jika tidak dibarengi dengan PSN adalah hal yg sia-sia. 


PSN lebih mudah dilakukan, murah biayanya dan tidak ada resikonya, sedangkan fogging memerlukan biaya operasional yang relatif mahal, beresiko keracunan dan menimbulkan resistensi nyamuk (kebal fogging), apalagi jika dilakukan secara sembarangan dan semaunya. 






30 Jan 2024

Pembinaan Jejaring Puskesmas Dalam Pengelolaan Limbah B3

Hari ini Alhamdulillah terlaksana kegiatan koordinasi jejaring puskesmas, yang terdiri dari klinik pratama, BPM (Bidan Praktik Mandiri) dan DPM (Dokter Praktik Mandiri) di wilayah kerja puskesmas. 


Ada beberapa materi yang disampaikan, yang pertama adalah mengenai koordinasi dalam pelaporan program PTM (Penyakit Tidak Menular), koordinasi pelaporan dan rujukan pasien suspect TB, Triple eliminasi pada ibu hamil dan Pengelolaan limbah medis dan B3. 

Satu persatu disampaikan, dan diselingi dengan diskusi tanya jawab. Lalu diakhiri dengan sesi foto bersama. 







Akhirnyaaa selesai juga acara demi acara, semoga kerja sama dapat ditingkatkan dan berjalan dengan baik. 


29 Jan 2024

Pelayanan Pusling PKM Ranap Way Kandis

Dalam rangka memperingati hari Gizi Nasional 2024, Puskesmas Ranap Way Kandis juga ikut serta berpartisipasi dengan mengadakan Pusling alias Puskesmas Keliling. 


Bermacam kegiatan digelar untuk masyarakat di 5 kelurahan. Ada pelayanan pengobatan gratis, ada Posbindu PTM yang diisi dengan pengukuran TB, BB dan lingkar perut, dilanjutkan dengan chek gula darah, tensi dan skreening TB. Lalu sambil menunggu pelayanan, para masyarakat yang berkunjung diberikan edukasi mengenai PSN dan DBD, juga Pencegahan Stunting. 

Acara melibatkan segenap lintas sektor juga pastinya, ada Camat, Lurah, Babinsa, Babinkamtibmas, para pak RT, kader dll. 

Uniknya lagi di hari ini, bertempat di Rt. 05 Lk. 3 Perumnas Way Kandis, pak RT nya memberikan souvenir berupa sayur mayur untuk warga yang datang. Katanya sih donasi dari pak RT dan juga beberapa warga, biar yang datang makin semangat. 

Alhamdulillah acara berjalan lancar, dan cuaca juga bagus, sama sekali tidak hujan walau ada mendung-mendungnya, jadi agak sejuk. 











28 Jan 2024

Ketan Mangga Ala Aku

 Makan apa yang paling enak?? Jawabnya makan sama *Mantan*.. Laaah emangnya boleh? Pasti boleh, kan Mantan sama dengan Mangga Ketan. Wkwkwkwk.. maksaaa yaaa..

Bersyukur banget ya adanya google tuh bikin orang juga jadi lebih kreatif, siapa coba yang kepikiran kalo ketan dimakan bareng sama mangga? Tapi ternyata enak bangeeet tau. Nama kerennya si resep ini adalah Manggo sticky rice. Yaaa tetep aja ketan dimakan sama mangga lah gitu. Hihihi.

Karena bahan-bahan ada, ya langsung aja dieksekusi deh. 

     Bahan:

Beras ketan 250 gr

Santan kelapa/kara 250 ml

Mangga dipotong dadu

Daun salam, daun pandan, serai (opsional)

Tepung maizena 2 sdm

Kental manis 3 sdm

Gula garam secukupnya

     Cara membuat:

1. Masak ketan dan santan, bubuhi sedikit garam, daun salam, daun pandan, serai. Sampai matang sempurna, sisihkan.

2. Buat sausnya, campurkan larutan tepung maizena, kental manis dan sedikit air, beri secukupnya gula garam. Masak di api kecil, koreksi rasa, angkat.

3. Siapkan dalam mangkuk, masukkan ketan, siram saus di atasnya dan beri taburan mangga yang sudah dipotong-potong. 

Selesai deeh, simple banget kan. Konon aslinya ini makanan berasal dari Thailand. Tapi kalo sudah sampe ke tangan orang Indonesia yang super kreatif, resepnya kadang dimodifikasi dan lebih beragam lagi. 

Untuk sausnya kadang aku juga campurkan sama buah duren, rasanya juga oke banget. Untuk orang yang memang suka duren. Bagi yang gak suka sih gak usah pake duren yaak.


Niih penampakannya, mau dimakan panas atau dingin, tetap aja enak kok. Selamat mencoba yaaa.