2 Nov 2009

Serama.... Ayam Sombong

Sekitar 4 tahun yang lalu, papanya Nuno mengenal serama dari seorang temannya, dan dia langsung jatuh cinta. Barangkali puber kedua ya..??
Eits.... tapi jangan salah sangka dulu, ternyata serama itu adalah ayam berukuran tubuh mungil berasal dari Malaysia.
Karena cintanya sampai-sampai papanya Nuno rela menyisihkan uang demi mendapatkan serama yang memang harganya gila-gilaan mahalnya.
Oh iya cerita tentang si serama dulu deh ya...

Ayam serama merupakan ayam hasil persilangan yang dilakukan oleh Wee Yean Een, penghulu ayam dari Kelantan, Malaysia, terhadap ayam kate jepang dan ayam kapan yaitu ayam lokal malaysia yang sudah diperbaiki kwalitasnya.
Nama serama sendiri didapatkan karena rasa kekaguman terhadap tokoh pewayangan Mahabarata yang gagah berani yaitu Sri Rama, dan karena dialek masyarakat setempat menyebabkan nama Sri Rama berubah menjadi Serama.
Ayam serama berbeda dari ayam kate biasa, antara lain, bentuk kaki yang kecil dan bobot tubuh yang hanya 300 gr saja.
Serama kwalitas baik memiliki bobot tubuh kurang dari 500 kg, sangat mungil bukan ? Tapi biarpun tubuhnya mungil tapi gayanya sangat sombong.
Bentuk tubuh menyerupai huruf S dengan bulu-sayap menjuntai ke bawah seperti jubah yang kebesaran.Dadanya membusung seperti prajurit yang hendak ke medan perang, warna-warnanya sangat menarik dan beragam ada yang putih, keemasan, kemerahan juga belirik.
Secara umum penampilan serama sangat terlihat mini,aktif,jinak dan berdiri dengan gagah berani nya,terkadang kelihatan anggun sekali.
Dadanya menonjol dan membusung dan kepala ditarik kebelakang hingga menyentuh ekor. sayap nya jatuh ketanah dan seperti membentuk huruf S.
Ada dua jenis serama yaitu,kekar dan anggun.kekar biasanya badan nya dengan dada yang besar dan membusung.Tipe anggun dicirikan dengan tubuh mungil dan semampai.

Itu hanya sekelumit saja cerita tentang serama, karena kecantikannya siapapun pasti menyukainya.

Awalnya saat papanya Nuno memutuskan untuk memelihara dan menangkarkan serama, saya sempat nggak setuju karena saya kurang menyukai ada hewan peliharaan di lingkungan rumah kami.
Tapi akhirnya saya juga malah ikut-ikutan jatuh cinta, sampai rela bantu-bantu kasih makan dan membersihkan kandangnya.
Apalagi ternyata penggemar serama di Lampung makin banyak, jadi sering ada orang yang datang untuk melihat koleksi serama papa, bahkan ada juga yang tertarik membeli.

Apakah anda tertarik juga? Kenalan dulu deh sama serama, kalau tak kenal maka tak sayang, tak sayang maka tak cinta. Tapi kalau sudah jatuh cinta harus siap-siap merogoh kantong lebih dalam, karena harga serama masih sangat mahal...
OK sampai di sini dulu ya....thanks.






2 komentar:

Jentrong's mengatakan...

wah.., lucu2 thu ayamnya..???
:-)))

Dewi LS mengatakan...

jentrong's-enak untuk di lihat2 mas.hoby ayam hias juga ya